Facebook Google Plus RSS Feed Email
"Aku Hanyalah Debu Berselimut Nafsu!"
Blog ini adalah serangkaian kumpulan sadjak dan berbagai tulisan sastra, karya Helyn Avinanto (Helin Supentoel)

Sabtu, 28 April 2012

Di Pintu Pagar Perak Keemasan



berbaringlah saja kalian di pintu pagar yang sempat menahan dalam candaannya
simpan teriakkan seribu mimpi mengusung dera
sembari putih panji bisu yang terpegang jadikan tikar panjang
tata rapi tubuh kalian, kepala di utara,  kaki di selatan
lipat juga kedua tangan diatas dada, sebentar tahan nafas
biarkan kematian menjemput dini hari, pasti api kan lekas membakar dalam simfoni
lantas kan terbawa pulang untuk hidangan malam
karna pagar itu tak butuhkan segala rayuan meski kalian anggap benar
begitu pula mereka yang waras memainkan saku celana
kalianlah yang sebenarnya telah mengecatnya, hingga terlupa warna semula
jangan lupa.
mereka sebenarnya tahu dengan tepat harus menempatkan pantatnya duduk diserambi mana
pula memabaringkan bidak kata pada siapa
namun, untuk apa? apa dapat kalian jamin keamanan rumahku? jawab mereka sambil menyembulkan sapuan ingus
ya, mereka telah terbrangus mulutnya tuk diam seribu jalan
pula telah mematikan lipat dada akan sebuah nasionalisme yang pernah mereka dengar dibangku sekolah
semua hanya hembusan angin sekedar menyapa, lalu pergi tiada kenangan
dan kesempatan terbenam di lubuk-lubuk rongga kebijakan
karna sebuah pengabdian akan kebersihan kota yang tesusun rapi
oleh kantong plastik hitam dalam bak sampah rumah pagar perak keemasan
milik pemilik kepala jutaan kepala dan nyawa
jadi, bila harus kematian menjadi satu keterbaikan semua
lakukanlah, kutemani kau dengan sadjakku menderu
rajutan kata tiada mata buntu

Ngawi, 28 April 2012
Read More..