Facebook Google Plus RSS Feed Email
"Aku Hanyalah Debu Berselimut Nafsu!"
Blog ini adalah serangkaian kumpulan sadjak dan berbagai tulisan sastra, karya Helyn Avinanto (Helin Supentoel)

Senin, 08 April 2013

NEON-NEON MALAM DI SURABAYA


Ini Surabaya,
Kota lama lautan harum bunga
Di mana, berjuta air mata tanggal
Berjuta sukma terpenggal
Dengan darah, siap mengepal
Tuk kibar merah putih tetap tinggal

Ini Surabaya,
Bila senja pulang dalam tenang
Gangsal malam pun bersandang rindu
Pijar neon-neon laun dengan sendirinya tumbuh seribu
Termangu-mangu sembilu di balai bambu
Apalagi di ruang beku, kerlip-kerlipnya tak kuasa mengadu-adu
Laksana permata dengan cahaya merah yang tumpah di tengah padang samudra
Lantas menjadi mutiara pada cangkang rona-ronanya
Seperti pula larva-larva lesam yang ambyar dari sarang
Meminjam leret rembulan di malam punama
Laun mengusung haus telaga kecupmu
Meski jari-jari hujan tumbuh seribu
Tetap, sungsang malam tiada sendu meramu kebekuan waktu

Ini Surabaya di malam terjaga
Syahdunya kian menggila, membakar teduh telaga
Nampak butiran-butiran kaca larut di antara bayang-bayang
Pada siapa kan meminta?
Sedang malam kian terbungkus kunang-kunang
Yang gusar menunggu sayang layang-layang
Menyeduh nganga gelora madu
menjadi tarian sandiwara surga lesu

Dan ini kali pertama diriku di Surabaya
Bermanja-manja di antara lautan bunga
Bukan pinta, bukan pula cinta menghanyut lebur kembara
Namun, ini suluk-suluk malam yang tiada reda menjerit-jerit pada rimba
Menjadi nada-nada kejora mencakar gulung gelombang bara
Laun terbawa angin menemu payau airmu

Oh, Surabaya
Sandingmu membawa jejakku telanjang beku
dari kelu dan ngilu jakunku

Ngawi, 07 April 2013
Read More..

PTK Bahasa Indonesia - SMU

Judul Skripsi:
Meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dengan Menggunakan Metode Klos Siswa Kelas XI IPA 2 SMA

ABSTRAK
Kecepatan efektif membaca mempunyai peranan yang sangat penting, karena dengan membaca cepat dan kemampuan memahami bacaan yang berkualitas seseorang bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kebiasaan membaca bahasa Indonesia yang kurang baik berdampak negatif pada tingkat keterbacaan seseorang atau seorang siswa. Untuk mengatasi hal tersebut sangat dibutuhkan usaha dan kreatifitas guru. Penerapan metode Klos dalam pembelajaran membaca merupakan salah satu upaya memecahkan masalah tersebut. Tujuan penelitian tindakan kelas ini yaitu untuk meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dengan menggunakan metode klos siswa kelas XI IPA 2 SMA ...
Penelitian tindakan kelas ini mengambil setting di ... kelas XI IPA 2, dengan jumlah siswa 40 siswa. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan melalui tiga siklus. Sebelum siklus I dilaksanakan perlu adanya pra tindakan yaitu identifikasi tentang metode klos dan Kecepatan Efektif Membaca (KEM), kemudian dilaksanakan siklus I sebagai penerapan metode klos, siklus II sebagai implementasi pelaksanaan metode klos, dan siklus III sebagai tahap pemantapan. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif yaitu digunakan terhadap data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan siswa dan guru selama berlangsungnya pembelajaran di kelas, dan analisis kuantitatif yang digunakan terhadap hasil tes Kecepatan Efektif Membaca (KEM) siswa dengan menggunakan metode klos.
Hasil penelitian pada siklus I tingkat keterbacaannya masih rendah, karena kecepatan efektif membaca rata-rata 87 kpm dengan tingkat Independen 18 %, tingkat Instruktional 38 % dan pada frustasi 44 %.
Pada siklus II hasil penelitian mengalami perubahan positif yaitu kecepatan efektif membaca rata-rata 150 kpm dengan tingkat Independen 78 %, tingkat Instruksional 18 %, dan tingkat frustasi 4 %.
Hasil penelitian pada siklus III mengalami pemantapan yaitu rata-rata Kecepatan Efektif Membaca (KEM) 210 kpm dengan tingkat independen 100 %.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa aktivitas pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan metode klos dapat meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) siswa.

Download : Skripsi 1 Skripsi 2 Skripsi 3
Read More..

Skripsi Feminisme

Judul skripsi :
FEMINISME DALAM NOVEL SWASTIKA KARYA MAYA WULAN (Analisis Sosiologi Sastra)

ABSTRAK
Perempuan selalu ditempatkan di bawah laki-laki. Perempuan selalu dianggap sebagai pihak lemah dan harus mengalah kepada laki-laki. Berkuasanya laki-laki sebagai pihak dominan telah mengecilkan peranan perempuan yang berimbas pada citra diri perempuan sebagai pihak yang tidak memiliki kekuasaan untuk menentukan nasib sendiri. Perempuan selalu berada di bawah bayang-bayang laki-laki.
Novel merupakan gambaran kehidupan yang nyata dari zaman pada saat novel tersebut ditulis. Novel bukan sebagai karya sastra nonfiksi, akan tetapi novel merupakan cerita nyata yang menggambarkan kehidupan para pelaku dari zamannya. Novel bisa juga diartikan sebagai pencatat sejarah pada zamannya.
Sastra mempunyai fungsi sosial atau manfaat sosial yang tidak sepenuhnya pribadi. Permasalahan yang terdapat dalam karya sastra biasanya menyiratkan atau menggambarkan masalah sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, sehingga sastra tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Hal inilah yang melatarbelakangi munculnya sosiologi sastra. Sosiologi sastra merupakan ilmu yang mempelajari karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek masyarakat, seperti asal usul dan pertumbuhan masyarakat. Hal-hal yang terjadi di masyarakat ditulis dalam karya sastra yang berbentuk novel, cerpen, puisi atau yang lainnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Mendeskripsikan kekerasan psikis yang dialami oleh tokoh perempuan dalam novel Swastika karya Maya Wulan, 2) Mendeskripsikan kekerasan fisik yang dialami oleh tokoh perempuan dalam novel Swastika karya Maya Wulan.
Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data utama adalah novel Swastika karya Maya Wulan. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode interaktif yang terdiri atas tiga komponen yaitu : 1) Reduksi data (data reduction), 2) Penyajian data (data display), 3) Penarikan kesimpulan (conclution drawing).
Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Kekerasan dibagi menjadi dua, yaitu, kekerasan psikis dan kekerasan fisik. Kekerasan psikis dan fisik dibagi menjadi tiga yaitu : 1) Kekerasan dalam area domestik/hubungan intim personal, 2) Kekerasan dalam area publik, 3) Kekerasan yang dilakukan oleh/dalam lingkup Negara.
Kesimpulan penulis dari penelitian ini adalah kekerasan psikis yang terkandung dalam novel Swastika adalah sebagai berikut : 1) Kekerasan psikis dalam area domestik/hubungan intim personal, 2) Kekerasan psikis dalam area publik. Kekerasan fisik yang terkandung dalam novel Swastika adalah kekerasan fisik dalam area publik.

Download : Skripsi 1 Skripsi 2 Skripsi 3
Read More..