kau telah mempesona
dalam senyummu
kala malam mencumbu raga
di beranda masa
tatapan pijarmu menikam lelah
membunuh nadi-nadi darah
hentikan laju jejak langkah
lesatkan cahaya di sudut lentera
kau telah mengurungku
menawanku
merenggut sadarku
telanjangi seluruh kata
dalam tungku bianglala
kemarau yang terjaga
seketika sirna membiru
diantara rintik hujan hangat
basahi rumah tua
bagaimana batu takkan melebur jadi abu
badai merubah hulu
dan sunyi semakin terjaga
bila kau telah merenggut secuil nada jingga
di pelataran malam
bila semuanya tak biasa
aku rela hidup sedetik saja
untukmu
dan seribu kata
kau telah mencuri dalam sekejab lentik cahya
biarlah aku saja yang memakan api bahara
akan cinta
cinta
cinta gila
tuk engkau bintang indah disana
Ngawi 4 november 2011
Tidak ada komentar :
Posting Komentar