Ah,
Dingin malam ini seperti telah terbias dalam waktu lama
senyapnya menusuk tulang
memberi kediaman seribu kata
diantara bebatuan dan rindang pohon itu
tertahan sebuah cerita menyambut malam
rembulan tertegun di pundakku
resapi benih-benih hujan ramaikan sepi
dan kemudian ku dekap
kala rintihkan gigil tubuhnya
aku pun juga merasakan
debar jantung semakin mengocak sendi-sendi
kala jemarinya mengeratkan segala desah
memberi cerita pada hujan
pada bebatuan
pada senyap cumbui malam
dan di balik keharuman
dalam pelukan ia berkata
"ku ingin menjadi bulir-bulir hujan malam ini
tuk basahi ragamu
aku pun juga ingin jadi tubuh malam
tuk kehangatanmu
meski hanya menjadi bonekamu saja"
Ngawi 11-11-11 pukul 11 malam
Tidak ada komentar :
Posting Komentar