gelap semakin pudar dalam sepi
berlari dari mimpi-mimpi
berselimut bunyi-bunyi
sebentar lagi usai sudah cumbunya rinaikan masa
bersama bulir-bulir embun
rintihan rumput semakin sempurna
bergoyang dalam nada
menyatu dalam senyap
dan
tingklak-tingklung mengiringi pula Agungkan nama
ya.. namaNya
semua akan sebuah cinta saja
dalam segenggam penantian
Duh pengeja kesematan Yang Satu
inikah yang di mainkan tarian-tarian hati
nyanyian-nyanyian suci
arungi pengkabaran basah selama ini
bagaimanaa kita kan berjalan di negri tanpa beranda sana
berkawan ribuan gulungan ombak
berselimut jejak-jejak kaki
tanpa perahu dayung mengayun kita dalam pelan
Ya,
tibalah masanya kita berkemas
dalam secuil lingkar roda jalan ini
untuk kelak
menghantarkan kaki-kaki kita kerumahnya
bila saatnya tiba
pada
persidangan
Ngawi 6 november 20011
( menjelang detik-detik Qurban)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar