Di tengah tarian malam
Wajah-wajah beku perlahan menghilang
Entah siapa menjemputnya pulang menimbun kenangan
Sedang bayang-bayang kian telanjang dalam dekapan
Seperti gelombang pasang lautan senja
Pastilah gulung deburnya menusuk ruas telaga sukma
dan tuntas menyibak nganga bara
Sekiranya malam larut
Di antara musim bunga membakar gelisah samudera
Tak ada yang mampu kulakukan
Selain meramu sunyi sepi gangsal-gangsal purnama
Menjadi geramang nada yang pecah tak tuntas-tuntas
Sembari membaca kembali rongga-rongga jejak purba
Yang lamat tiada reda menyuluk air mata
Dan kerinduan ini semakin tak bertepi
saat gairahnya melebihi lalat api
Ngawi, 10 April 2013
Tidak ada komentar :
Posting Komentar