kuncup-kuncup mekar di taman malam
mengejar kerlip bintang menarik ruang
menjemput rindu rentang kalbu
yang harinya kering di rudung angin
kembali di serambi beku
dengan cahayanya, siapa hendak bertahta
lantas menari di lautan jingga
sembari menetakan tarian-tarian purnama
seliuk musim-musim pancaroba
dan siapa pula tak merindu kuncup-kuncup itu
sedang rindu kian menggebu-gebu seperti gelombang
meliuk, lantas mencakar karang dengan sederet terjang
ketiadaan bayang-bayang
"aku takkan iba, andai kau menawan sukma"
Ngawi, 13 April 2013
Tidak ada komentar :
Posting Komentar