Ibu,
izinkan aku memanggilmu, ibu
izinkan aku berdongeng akan ikhlasmu
dan izinkan aku mencium lusuh kakimu
ibu,
tak kan pernah kubiarkan angin menggigilmu
tak kan ku biarkan tetes keringatmu sia-sia menghujam tanah
kan selalu kubuat dan kubuat tempayan untukmu
meski aku telah renta dan kau tiada
ibu,
bila kepedihan dan lelah mendera kalbumu
aku rela membelah nadiku untukmu
aku rela buta demi cintamu, ibu
ibu,
bila aku di negri jauh disana
itu hanya untukmu, ibu
biar engkau mampu berkata cinta pada mereka
ibu,
bila kelak engkau di surga,
aku rela di neraka untukmu
Ngawi, 7 oktober 2011
Tidak ada komentar :
Posting Komentar