Menabur senyum tuk kesekian kali
Gelap menghantarnya riang
Diberanda remang cemara
Pula cemara kawanannya
Terjaga dalam tatap mata
Menanti sepintas jalang-jalang perindu malam
Dalam dekaban
Dan malam semakin lebat menanam benihnya
Meloncat dari remang sana
Hingga kemari
Berkawan deru angin
Mengejar fajar yang sebentar lagi tiba
Dalam Doa, ia meminta
"panjangkanlah rentang malam ini,
biar ku mampu bercumbu lebih banyak lagi
meski hanya blangkot tua yang sebentar lagi mati
berdiri"
Sementara di rumah,
Si kecil tergelintin sendiri bersimbah air mata
Menetek pada mimpi
Tak hentikan laju kakinya
Riuhkan senyap malam
"jangan salahkan aku
maki saja burung yang memberiku tai
lalu berlari
dari jejak kaki
hingga aku menjadi begini"
Ngawi, 20 0ktober 2011
Oleh HelinSupentoel pada 20 Oktober 2011 jam 3:06
Tidak ada komentar :
Posting Komentar