"tak ada garis yang sudi terbaca"
bila kau melihat basahnya hujan
jangan engkau pertanyakan seberapa deras jam-jam memilinnya
pada bumi yang sedang menarikan tarian langit
akan rembulan keasikan memainkan cahaya
seperti aktor dalam panggung yang gagal
memimpikan pengunjung memberi sorai tepuk tangan
bila malam larut panjang
menjadi hujan yang menjarum
dalam syahwat tak tuntas-tuntas
sepantasnya perjalanan asing membekab diri
seperti nahkoda kapal yang berdendang
nabuk menjumpai kedangkalan lautan
dan bila fajar tiba
berharap bening embun mendapati dedaunan
menjadi bidadari menuruni tangga pelangi
dalam kesejukan mentari datang pulang
akan surat cinta yang pernah kehilangan sampulnya
beserta bunga mawar kering di saku kemeja
sebelum senja melilit jagat raya
Ngawi, 04 Nopember 2012
Tidak ada komentar :
Posting Komentar