Danau yang tenang
jumpai aku berenang pada kedalamanmu
menikmati ceruk-ceruk yang tajam
menanam sehelai biji ganggang begitu dalam
lantas esok hari kan tumbuh merambah
dalam erat mata meracaki cahaya
menjadi ranting mengikat taut-menaut
antara ruh dan telaga
saat riuh benar-benar redam
tertidur dipangkuanMu
bukan sekedar menjadi angin gaduh
mengecup saat temaram
seperti api meyala-nyala dalam tungku
menjadi amarah setiap belah
lantas redam jadi bara
namun tegak yang setia membelah muara
tak ingin pula menjadi musafir yang dingin
menjejak perjalanan kekasi
pada gagap tarian rumbainya
hingga kesepian merajut diri
langkah seribu bayang
seperti seorang penyair
terlampau cinta syair
meninggalkan madunya di pengkol jalan
saat malam meraung minta pelukan
"aku ingin berjalan sama rata"
Ngawi, 7 nopember 2012
Tidak ada komentar :
Posting Komentar