Facebook Google Plus RSS Feed Email
"Aku Hanyalah Debu Berselimut Nafsu!"
Blog ini adalah serangkaian kumpulan sadjak dan berbagai tulisan sastra, karya Helyn Avinanto (Helin Supentoel)

Jumat, 08 Maret 2013

Dik Sri 23

Dik Sri,
Malam telah larut, rebahkan tubuhmu sebentar
Jangan engkau paksakan lagi lelah bibir matamu itu
Aku tak rela, Dik
Andai sebelum fajar kita ketinggalan kereta
Mengecup bening embun percintaan dengan sang kekasih
Sebab lelah memenjarakan ragamu, pula ragaku!

Dik Sri,
Aku tahu, hari ini aku pulang memulung dengan gerobak penuh sampah
Dan sampah-sampah itu menunggu sapa lembut jemarimu
Aku pula mengerti, kerelaanmu mencintaiku dalam putih kasih
Tiada resah pun gelisah
Dan aku sangat-sangat mengerti Dik,
Esok hari menanak nasi
Namun,
Bukankah kita lebih mengerti lagi
Bahwa percintaanlah yang lebih abadi

Dik Sri,
Mari, lekas rebahkan lesu raga ini
Biar sebelum fajar tiba,
Kereta kan tepat membawa kita dari stasiun yang sama
Dalam percintaan yang lebih hangat dan lebih mesra lagi
Dari sebelum-sebelumnya

Ngawi, 08 Maret 2013
Read More..