Facebook Google Plus RSS Feed Email
"Aku Hanyalah Debu Berselimut Nafsu!"
Blog ini adalah serangkaian kumpulan sadjak dan berbagai tulisan sastra, karya Helyn Avinanto (Helin Supentoel)

Jumat, 20 April 2012

Pesan Bapak


oleh Helin Supentoel pada 18 April 2012 pukul 7:50 ·
Masih teringat pesan bapak
nak, diamlah saja
bungkam mulutmu dengan kaos
jangan lihat sedikitpun
bila kau sudah terlanjur melihatnya
lekas buang semua
dan berlarilah sekencangmu
bapak juga akan berlari
karena kita bukan siapa-siapa
kalau tak lari,
kita kan dihakimi
tuk lenyapkan bukti dan saksi


Ngawi, 18 april 2012
Read More..

Latihan Nulis


oleh Helin Supentoel pada 20 April 2012 pukul 0:55 ·
Jendelaku (1)

Pagi menyapa dalam sejuk embun nan indah mentari
Kembali jendelaku terbuka bercerita
Dalam hilir udara beranda masa
Begitu pula kuncup muda kawananku

Entah warna tinta apa kan di tuang sang pelukis
Pada putih polos kanvasku, juga mereka
Sebagai bingkai makna cerita lukisan jelata
Menatap rumpun jendela
Tiada yang tahu,

Namun, aku berharap
Sejuk pagi tiada bosan berada
Dan indah pelangi kan terlukis
Karna kuingin jendelaku mampu sejukkan rumah tua
Dalam cahaya
Hingga kelak terangkai kembali
Pada jendela rumah baru
Begitu pula jendela-jendela kawananku
Berharap sama
Biarlah waktu yang kan menjawabnya


Jendelaku (2)

Jendelaku,
Kau buka lebar daunmu pagi ini
Dalam segar udara menyapa
Pula sapa hangat indah mentari lagi

Bingkaimulah tempatku bersandar
Menimbun segala cerita

Jendelaku,
Berilah cerita kian indah untukku        
Setiap kali pagi-pagi kubuka mata
Hingga malam menjaga cinta

kukan berjanji
takkan lelah ayunkan kaki dengan pasti
karna engkaulah semangatku
Tuk jalani hari penuh mimpi


Tidak Mudah Putus Asa (1)

Kawan-kawanku
Lekas tanggalkan kegelapan yang berlimut
biarkan saja segalanya menjadi debu
dan lenyap termakan hujan dan bara

Memang,
dengan cinta kita tanam segalanya
Berharap kan menuai hasilnya
Namun,
semuanya tak seperti yang kita mahu
Banyak ulat-ulat bulu cemburu
Tuhanlah segala yang tahu
Jadi besabarlah
Angkat tinggi-tinggi lipat dada kalian
Mari tantang dunia dengan semangat membara
Pasti panen raya kan berada


Tak pernah putus asa (2)

Duhai sahabatku
Dengarlah
Meski mata tiada mampu lagi melihat
Jemari tangan tak kuasa mengepal
Dan kaki-kaki kaku
Janganlah keder terbenam dilipat dada
Mari kita lipat langit
Bungkus bumi
Dan jadikan bola mainan
Warnai dunia dengan semangat membara


Puisi yang mempunyai makna sama, namun beda kata
dibuat untuk dibaca anak usia sekolah dasar.
Ngawi, 19 april 2012
Read More..

Negri Ngeri

oleh Helin Supentoel pada 20 April 2012 pukul 4:40 ·
Besi

Yang telah tersapu karat-karat besi
Kian lekat menabur peri
Tak kan kokoh lagi
Meski ampelas dan foxi membabi
Tuk lenyapkan renta diri
Tetaplah besi basi
Yang sebentar lagi mati
Pasti  


Negri Ngeri 


ribuan mata telah melihatnya
jutaan nyawa korban berada
trilyunan kata mendera sapa
namun kalian tetap tiada gerak
hanya tertawa di atas meja saja
sembari menjahit saku celana
yang kedodoran sepulang hengkang ke negri sana

dan kalian-kalianku
menjeritlah hingga tiada bunyi
buang ketakutanmu di balik sebuah nama
meski esok kalian sirna di telan bumi
ataupun sembunyi di Bui
jangan keder
derukan lantang gaduhmu
biar mereka bising
dan tak lelap tidur pun tertidur
negri ini telah ngeri
tertusuk belati
entah hingga berapa abad lagi terjadi


Mawar

Mawar,
sepanjang pagi
engkau telah menggoda
merekahkan indah pesona kelopakmu nan anggun
di setiap sudut-sudut mata
hingga dedaunan pun cemburu padamu
serasa lenyap ditelan bumi
Mawar,
siapakah gerangan rindu pemilik berkah surga
tungku tempatmu bersemi
aku ingin tahu sekali
tuk menjawab resah kalbu ini
karena kau hanya satu diantara jutaan bunga yang ada
Mawar,
kutunggu kau esok hari tepat dibait sunyi
dalam rindu
tiada henti
menjadi mimpi basi


Celoteh pagi
Ngawi, 20 april 2012
Read More..