Facebook Google Plus RSS Feed Email
"Aku Hanyalah Debu Berselimut Nafsu!"
Blog ini adalah serangkaian kumpulan sadjak dan berbagai tulisan sastra, karya Helyn Avinanto (Helin Supentoel)

Sabtu, 26 November 2011

Perahu Dayung

 

gelap semakin pudar dalam sepi
berlari dari mimpi-mimpi
berselimut bunyi-bunyi

sebentar lagi usai sudah cumbunya rinaikan masa
bersama bulir-bulir embun

rintihan rumput semakin sempurna
bergoyang dalam nada
menyatu dalam senyap
dan
tingklak-tingklung mengiringi pula Agungkan nama
ya.. namaNya
semua akan sebuah cinta saja
dalam segenggam penantian

Duh pengeja kesematan Yang Satu
inikah yang di mainkan tarian-tarian hati
nyanyian-nyanyian suci
arungi pengkabaran basah selama ini

bagaimanaa kita kan berjalan di negri tanpa beranda sana
berkawan ribuan gulungan ombak
berselimut jejak-jejak kaki
tanpa perahu dayung mengayun kita dalam pelan

Ya,
tibalah masanya kita berkemas
dalam secuil lingkar roda jalan ini
untuk kelak
menghantarkan kaki-kaki kita kerumahnya
bila saatnya tiba
pada
persidangan

Ngawi 6 november 20011
( menjelang detik-detik Qurban)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar