Facebook Google Plus RSS Feed Email
"Aku Hanyalah Debu Berselimut Nafsu!"
Blog ini adalah serangkaian kumpulan sadjak dan berbagai tulisan sastra, karya Helyn Avinanto (Helin Supentoel)

Sabtu, 18 Mei 2013

Langit Gersang Cahayanya Beku

"kerinduan ini haruskah kandas ditelan hening malam
seperti angin yang perlahan kering mengecup ranting kebekuan"


membaca warna jagat,
di langit bebintang seperti melambai bayang
nampak dinding dangan diam hendak menjadi nada kerinduan
pada hari panjang seletas bulan kenangan
ya, april

di tempat teduh ini sempat kita terduduk berdua
meresapi laman-laman alir air menjamu telaga mesra
menjadi pesona raya pada leret warna bunga
dengan aroma yang dirimu dan aku saling mengerti
saling menuntaskan segala ketiadaan sepi
sembari mendengar deruseru ranting menggunjingkan lapak pengkabaran
antara air dan api yang selalu bertatap ruang
disanalah kita berada
membawa segala torehan pena

detik-detik yang telanjang
tiba-tiba merubah tik-tik hujan tumbuh di lautan
laun bergemuruh dalam terjal riaknya
menjadi gelombang dengan taring yang mencakar
seperti gading retak mencacah kalender tua
dengan meninggalkan angka di setiap bayang sendawa

semestinya perjalanan buta, malam pun menjadi legam
jejak-jejak bisu mengurai kelambu dengan cahayanya abu-abu
lantas berubah menjadi kegelapaan pekat
seperti ladang bara bergairah kemudian padam di hembus angin
tinggallah menjadi abu keusangan musim
dan disitulah kebekuan itu menemu payau takzim

ya, april
cukuplah engkau tau
debu cahayanya menjadi rajam kelabu waktu


Ngawi, 14 April 2013

Tidak ada komentar :

Posting Komentar