Facebook Google Plus RSS Feed Email
"Aku Hanyalah Debu Berselimut Nafsu!"
Blog ini adalah serangkaian kumpulan sadjak dan berbagai tulisan sastra, karya Helyn Avinanto (Helin Supentoel)

Sabtu, 18 Mei 2013

Kubaca Jalan

"ini malam menjadi riuh
antara bulan-bulan yang tanggal di atas ubun kota
dan tentang cahaya-cahaya yang tumbuh menelan sukma"


ya, di kota rombong inilah gemuruh itu menjadi biji-biji api
meluap-luap berharap meledak di pucuk bedil
menjadi jejak-jejak keriuhan pada hening yang kembali menghunus gairahku

di sini seakan daun-daun gugur warnanya merah
laun berserakan ditepian jalan dengan meminjam cahaya rembulan
yang bundar seperti route simpang lima dengan di tengahnya nampak tempayan air mencakar langit
inginnya membasuh raga sembari berenang dalam hangatnya perjumpaan
sebab dingin telampau purba melipat-lipat kerinduan
dan inginya melukiskan wajah di dinding-dinding
tapi, hanya bayang-bayang yang bersandaang ria
beriak seperti gelembung-gelembung didih

tahukah kalian,
hendak menegur sepi dengan sederet tembang
tapi belum sampai dilarik nada pertama, tembang itu runtuh setelah bengisnya malam mendekab dinginnya kemiskraman
sementara lampu-lampu yang menarik aura, tiba-tiba saja redam dan kandas terbalut sepi
mungkinkah ini terlampau larut?
ah, aku tak tau
sebab ini kali pertama cemburu

"sedap malam kemana tarian sunsangmu
aku ingin menuntaskan sunyi sepi
seperti kering tanah di telan terik
riuhnya mengambang kegersangan"


kubaca jalan,
hanya bara beku mengkistal di antara lampu-lampu

Grobokan, 21 Maret 2013

Tidak ada komentar :

Posting Komentar