Facebook Google Plus RSS Feed Email
"Aku Hanyalah Debu Berselimut Nafsu!"
Blog ini adalah serangkaian kumpulan sadjak dan berbagai tulisan sastra, karya Helyn Avinanto (Helin Supentoel)

Minggu, 04 Desember 2011

Celoteh Pagi

"Bagaimana kabar pagi ini"
Itu kata orang sukses naik kuda tunggangannya kepada penjual koran yang sedang membilah dagangannya di perempatan lama kota Ngawi. Mungkin saja ini pelanggan pertama setelah pagi mengguyur kota dengan sapa rintik hujan.

"kabar masih tetap seperti biasa, perebutan hak milik menjadi terfavorit di bicarakan"
Jawab si penjual koran sambil menyuguhkan dagangan di kaca pintu kiri yang sedikit terbuka atasnya. Sedangkan orang sukses merogoh gocek di saku jas hitamnya.

"ah, setiap hari kok tetep sama, apa masih kurang kenyang makan to? kok milik orang lain masih saja di perebutkan..., hadeh....?" Tergeleng-geleng kepala orang sukses tersebut sambil memberikan uang Rp. 50.000,00 kepada penjual koran. Lantas penjual koran tersebut bertanya kembali,
"maaf, apakah tidak ada receh Rp.3000,00 saja, koran saya masih belum laku..., baru Bapak yang pertama membelinya, jadi saya belum punya kembalian yang begitu besar". Muka melas di tampakkan oleh si penjual koran tersebut, entah kenapa, ataukah menginginkan kerelaan uang dari orang sukses ataukah benar sama sekali tidak mempunyai kembalian.

"itu uang saya yang paling kecil. Sudahlah kalau begitu kamu ambil saja kembaliannya, uang segitu bagi saya tidak ada apa-apanya." Jawab si sukses sambil membenarkan dasi merah jambu kesayangannya.
"Benarkah.., apa benar...?"
Kecengangan melanda perasaan si penjual koran dari nada canggungnya. Entah itu perasaan suka atau heran.
"benar sekali to? kamu kira saya ini sapa..., sudah?"

Gas kudanya langsung di tancap oleh si sukses, melesat kencang, dan kemudian nyala lampu belakang mobil menyala, pertanda mobil berhenti. Terdapat bapak Polisi berpakaian lengkap menghadap pintu kanan mobil si sukses. Tak lama kemudian, si sukses kembali menghampiri si penjual koran. Sementara si penjual koran lagi keasikan memegang uang Rp. 50.000,00 tersebut.
"heh, si penjual koran..., saya minta uang kembalian saya atas pembelian koran tadi?"
Dengan bangga dan tak malu si sukses meminta kembali. Lantas si penjual koran tercengang, tapi kerakusan tak menyertai si penjual koran. Uang kembaliannya pun di kembalikan
"ini pak, uang kembaliannya, terima kasih." Jawab si penjual koran, sambil memberikan Rp. 47.000,00 kepada si sukses, dengan murah hati, dan senyum.

Ternyata si sukses terkena tilang dari pak Polisi, di karenakan melanggar marka jalan. Lain dari pada itu, sebenarnya mobil tersebut adalah mobil pinjaman. Lebih parahnya lagi, ternyata si sukses bukanlah orang sukses, tetapi adalah penipu sukses.

Hadeh...., aneh-aneh saja cerita hidup ini. Apa tidak pamali meminta kembali dari apa yang telah di berikan. Semoga kita tidak begitu....


Ngawi, 04 desember 2011.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar