Facebook Google Plus RSS Feed Email
"Aku Hanyalah Debu Berselimut Nafsu!"
Blog ini adalah serangkaian kumpulan sadjak dan berbagai tulisan sastra, karya Helyn Avinanto (Helin Supentoel)

Sabtu, 14 April 2012

Terumbu-terumbu Karang



lautan telah bersandar
bagaimana merakit terumbu-terumbu karang lebur menjadi bebatuan
terhempas badai melihat sang matahari
yang selama ini belum mampu disentuhnya
kemudian mencampakkannya di dermaga senja

ikan-ikan sibuk mencari
kemanakah rumahku saat ini berdiri
aku ingin sejenak rebahkan penat raga
dan biarkan hujan sementara reda
buat anak-anakku bermain ria jenaka

terumbu-terumbu kian menjadi tangis lagi
kering sudah membuatnya rapuh
menanti lembut jemari membawanya berpulang
yang tiada kunjung sandang
selepas purnama, jauh kedalaman

tiada lagi nyanyi tarian pesolek pandang mata
pancawarna indah perairan alam raya
sebab sudah terbinasakan alamat berpulang
yang tertinggal hanyalah,
si anak manusia menjadikannya buah mainan belaka
pula keceriaan saku celana

, 04 april 2012

Tidak ada komentar :

Posting Komentar