Facebook Google Plus RSS Feed Email
"Aku Hanyalah Debu Berselimut Nafsu!"
Blog ini adalah serangkaian kumpulan sadjak dan berbagai tulisan sastra, karya Helyn Avinanto (Helin Supentoel)

Selasa, 19 Maret 2013

HUJAN KEMBALI BERCINTA


tak ada yang mengajakku berlarian ditamanmu
mencium keharuman bunga yang baru mekar kuntumnya
terpakan cahaya kemerah-merah mudaan penjarakan setiap sapa
seperti embun yang tumbuh di pagi hari hinggapi lembar dedaunan
sejuk menyayat-nyayat teduh telaga dada saat meretasnya dalam-dalam
seperti pula tangisan bayi yang pecah saat terlahir dari rahim sang ibu
dan sang bapak lantas membisikkan sebait pesan ditelinga
"nak, bercintalah sepertiku kelak engkau masanya tiba"

tak ada kata yang terakit menjadi puisi
karena dalam puisiku tumbuh kedustaan
bahwa kuntum bunga kembali meruncingkan duri-durinya
menusuk tajam hingga urat nadi mengelupas dalam kelu
pada tangkai yang setia menenun kelopak
jadilah badai yang berangsut-angsut tak redam
seperti kebrangusan sang rahwana membakar angkara
menjadi lautan api
saat gagal menculik dewi sinta dari lingkaran magis

tak ada lagi yang bisa terbagi pada hujan dimulut mata
dalam lautan yang menggelorakan gemuruh gelombang merajut
mengawali perjalanan angin mengganti musim
tinggallah bayangan yang sembunyi diselaput cahaya
mengkufuri lukanya sendiri
seperti layang-layang mabuk kehilangan keseimbangan
saat terbang terbengkalai dari benang pemancang
menahannya sudah tak mampukan diri

tak ada lagi cahaya mengkerlip di hamparan langit malam yang kosong
tak ada lagi yang bisa dilakukan kecuali mentakzimi sunyi dalam syahwat yang tak tuntas-tuntas
sebab dunia sudah tanpa alamat.

Ngawi, 09 Oktober 2012

Tidak ada komentar :

Posting Komentar